Musik & Skateboard: Soundtrack dari Jalanan
Fajar Shid - Monday, 13 October 2025 | 10:14 AM


Ngapel - Bagi banyak skater, papan bukan sekadar alat, dan musik bukan sekadar hiburan. Keduanya adalah cara mengekspresikan diri. Saat roda berputar di atas aspal, dentuman bass atau riff gitar jadi semacam dorongan yang menambah percaya diri.
Tak heran jika setiap komunitas skate punya “soundtrack” khasnya sendiri. Ada yang lebih suka tempo cepat seperti punk dan hardcore, ada pula yang memilih lo-fi dan hip-hop sebagai teman mengalun di sela latihan. Musik bukan hanya pengiring — tapi juga bagian dari identitas.
Akar dari Budaya Skate dan Musik
Budaya skateboard lahir dari jalanan California pada 1970-an, dan sejak awal sudah lekat dengan musik punk. Band seperti Black Flag, Dead Kennedys, dan Suicidal Tendencies menjadi simbol perlawanan anak muda — semangat yang sama dengan jiwa bebas para skater.
Masuk era 90-an, musik skate mulai beragam. Hip-hop dan alternatif rock mulai mengisi video skate legendaris. Lagu-lagu dari Beastie Boys, Nirvana, hingga The Offspring menjadi latar berbagai dokumentasi skate di seluruh dunia.
Kini, generasi baru skater juga membawa warna lain. Banyak yang beralih ke indie pop, electronic, hingga chill beats — membentuk suasana lebih santai, tapi tetap punya energi jalanan yang kuat.
Setiap Skater Punya Ritmenya Sendiri
Uniknya, musik sering kali mencerminkan gaya tiap skater.
- Skater dengan gaya street cenderung menyukai musik cepat, penuh emosi, dan agresif.
- Skater yang fokus di bowl atau transition lebih suka nada yang mengalir dan konsisten.
- Sementara skater yang hobi cruising sering ditemani lagu-lagu bernuansa santai seperti reggae atau surf rock.
Irama musik membantu menentukan tempo gerakan — kapan meluncur, kapan melompat, dan kapan berhenti. Seolah setiap trik punya beat-nya sendiri.
Dari Playlist ke Komunitas
Musik juga berperan besar dalam membentuk rasa kebersamaan antar-skater. Saat nongkrong di skate park, speaker kecil jadi pusat suasana. Playlist yang diputar bisa membuat orang-orang baru cepat akrab — karena ternyata mereka punya selera musik yang sama.
Bahkan, banyak brand dan event skate yang kini menggandeng musisi lokal untuk kolaborasi. Beberapa skate film juga dikenal karena soundtrack-nya yang ikonik, sebut saja Yeah Right! atau Fully Flared — dua karya yang melekat di benak skater lintas generasi.
Skating dalam Nada dan Kebebasan
Pada akhirnya, musik dan skateboard punya kesamaan filosofi: kebebasan berekspresi. Tidak ada aturan baku tentang gaya atau genre. Yang penting adalah rasa, keberanian, dan kejujuran terhadap diri sendiri.
Baik saat meluncur di jalan kosong dengan headphone terpasang, atau saat beraksi di depan teman-teman, musik membuat setiap luncuran terasa lebih hidup. Karena di dunia skateboard — sama seperti di dunia musik — jatuh, bangkit, dan terus mencoba adalah bagian dari ritme kehidupan.
Sumber: Thrasher Magazine, Vans Off The Wall, dan dokumentasi komunitas skate Bandung (Oktober 2025).
Next News

Mental Resilience dalam Skateboarding: Kunci Konsistensi dan Ketangguhan di Atas Papan
23 days ago

Skateboard dan Dunia Fashion: Kolaborasi Brand Besar yang Mengubah Gaya Jalanan
a month ago

Skateboard untuk Semua: Kisah Tentang Kebebasan, Solidaritas, dan Keberagaman
a month ago

Bagaimana Skateboarding Membantu Mengatasi Kecemasan dan Stres
a month ago

Teknik Pernapasan untuk Mengatasi Gugup Saat Bermain Skateboard
a month ago

Latihan Mindfulness untuk Skater Pemula: Keseimbangan Pikiran di Atas Papan
a month ago

Skater dan Mindfulness: Fokus di Setiap Gerakan
a month ago

Skater Indonesia Menuju Kancah Dunia: Dari Jalanan ke Panggung Internasional
a month ago

Kesalahan Umum Pemula Saat Mulai Belajar Skate
a month ago

Skateboard dan Disiplin Diri: Belajar Konsistensi dari Atas Papan
2 months ago
