Info

Skateboard Era 70-80an: Dari Surfing Jalanan Hingga Budaya Punk

Fajar Shid - Friday, 19 September 2025 | 12:00 PM

Background
Skateboard Era 70-80an: Dari Surfing Jalanan Hingga Budaya Punk

Ngapel - Tahun 70-an adalah masa ketika skateboard benar-benar mulai dikenal luas. Ide dasarnya sederhana: para surfer California mencari cara agar tetap bisa “berselancar” ketika ombak sedang sepi. Mereka memasang roda pada papan kayu, lalu mencoba menirukan gerakan surfing di jalanan. Dari situlah istilah “sidewalk surfing” atau surfing jalanan lahir. Pada masa ini, skateboard masih sangat sederhana. Papan umumnya dibuat dari kayu lapis datar, sementara rodanya terbuat dari logam atau tanah liat. Masalahnya, roda jenis ini sering membuat skater terjatuh karena tidak stabil di permukaan jalan. Namun justru tantangan inilah yang membuat para penggemar semakin bersemangat untuk menguasai papan mereka.

Inovasi Besar: Roda Urethane yang Mengubah Segalanya

Titik balik terjadi pada tahun 1972, ketika Frank Nasworthy memperkenalkan roda urethane. Bahan baru ini lebih lentur, lebih tahan lama, dan memberikan grip yang lebih baik pada aspal. Inovasi ini benar-benar mengubah skateboard menjadi lebih aman sekaligus lebih menyenangkan. Dengan roda baru tersebut, trik-trik yang sebelumnya mustahil dilakukan mulai bisa diwujudkan. Skateboard tidak lagi sekadar permainan jalanan, melainkan mulai dipandang sebagai olahraga ekstrem yang serius.

Lahirnya Komunitas & Kompetisi Skateboard

Pertengahan 70-an juga menjadi era lahirnya komunitas skate pertama. California menjadi pusat perkembangan, dengan berbagai kelompok anak muda yang menghabiskan waktu di jalanan dan kolam renang kosong. Kolam renang yang kering di musim panas memberi ruang ideal bagi skater untuk berkreasi, hingga akhirnya melahirkan vert skating atau gaya bermain di dinding melengkung. Kompetisi skateboard pertama kali diadakan pada dekade ini, dengan gaya freestyle dan slalom mendominasi. Skater mulai berinovasi dengan trik-trik unik yang menggabungkan keseimbangan, kecepatan, dan kreativitas.

Era 80-an: Skateboard Bertemu Punk & Budaya Jalanan

Memasuki tahun 80-an, skateboard semakin berkembang menjadi subkultur. Musik punk dan gaya hidup jalanan memberikan warna baru dalam dunia skate. Skater identik dengan penampilan berani, kaos longgar, celana jeans robek, dan sepatu skate khusus yang mulai diproduksi massal. Di periode ini pula, banyak trik baru lahir. Salah satu yang paling berpengaruh adalah ollie, trik sederhana melompat dengan papan tanpa menggunakan tangan. Ollie menjadi dasar hampir semua trik modern, dari kickflip hingga grind.

Skateboard Sebagai Simbol Pemberontakan

Skateboard di era 80-an tidak hanya soal olahraga. Ia menjadi simbol kebebasan, perlawanan, dan ekspresi diri. Banyak skater yang menolak aturan olahraga konvensional, memilih jalanan sebagai arena bermain. Trotoar, pagar, tangga, bahkan bangunan terbengkalai berubah menjadi skatepark alami. Bersamaan dengan itu, industri skateboard mulai berkembang. Brand seperti Powell Peralta, Vision, dan Santa Cruz muncul, memproduksi papan dengan grafis khas yang kemudian menjadi ikon budaya pop. Poster, majalah skate, dan video VHS turut menyebarkan pengaruh skateboard hingga ke seluruh dunia.

Skateboard di Indonesia Era 80-an

Meskipun tidak sepopuler di Amerika, skateboard mulai masuk ke Indonesia pada era 80-an. Kehadirannya masih terbatas di kota besar, dibawa oleh pelajar atau turis yang mengenalkan papan roda empat ini. Meski kecil, komunitas awal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal perkembangan skateboard di Indonesia.

Fondasi Skateboard Modern

Apa yang terjadi di era 70-80an adalah fondasi dari skateboard modern saat ini. Roda urethane, lahirnya trik ollie, munculnya brand papan terkenal, hingga melebur dengan musik punk—semua itu menjadikan skateboard lebih dari sekadar olahraga. Ia adalah budaya yang terus bertahan dan berkembang hingga sekarang.